BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
pada hakekatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang lain, agar yang
bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Musaheri, 2005:20). Menurut La sula
(2000:34) “pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematik dan sistemik
terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik yang berlangsung di semua
lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat)”.
Masalah interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara guru dan murid dalam
proses belajar mengajar di kelas merupakan masalah pendidikan yang sangat
menarik untuk dibicarakan yang sampai kini tidak pernah ada habisnya. Oleh
karena itu bagi para pendidik serta pengelola pendidikan senantiasa diharapkan
pemecahannya guna menuju proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan
baik. Menurut Shachelford dan Fenak (dalam Ulfah, 2004:3), apa yang
dikenal selama ini dalam proses belajar mengajar yaitu bahwa mengajar harus
menguasai: a. Apa yang diajarkan; b. Teori pengajaran yang relevan;
c. Hal-hal baru (mau melakukan penelitian untuk memperkaya isi bahan ajar yang
diajarkan); d. Karakteristik siswa. Setiap guru harus memiliki keahlian di
dalam memilih model pengajaran yang dipakai sehari-hari dikelas. Pemilihan
model yang tepat dalam pengajaran tentu saja berorientasi pada tujuan
pengajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan pada siswa. Dari
beberapa model pengajaran yang baru, salah satu bentuk model penyajian
materi yang penting untuk diketahui adalah model pengajaran langsung (Direct
instruction). Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif.
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan pengetahuan
prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu yang
keduanya berstruktur dengan baik dapat dipelajari selangkah demi selangkah
(Nur, 2000:4-5).
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran langsung?
2. Apa
saja karakteristik dari model pembelajaran langsung?
3. Apa
kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung?
4. Bagaimana
syntak dari model pembelajaran langsung?
5. Bagaimana
pelaksanaan model pembelajaran langsung?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung.
2. Mengetahui
karakteristik pembelajaran langsung.
3. Mengetahui
kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung.
4. Mengetahui
syntak model pembelajaran langsung.
5. Mengetahui
pelaksanaan model pembelajaran langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction,
juga dikenal dengan istilah strategi belajar ekspositori dan whole class
teaching. Pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang
terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap
siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model pembelajaran
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik,
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Model pengajaran
langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku yang
berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan
balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan.
Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan
penerapan teori perilaku tersebut.
Lebih lanjut Arends
(2001) menyatakan: ”Direct instruction is a teacher-centered model that has
five steps: establishing set, explanation and/or demonstration, guided
practice, feedback, and extended practice a direct instruction lesson requires
careful orchestration by the teacher and a learning environment that
businesslike and task-oriented”. Artinya: Pengajaran langsung adalah model
berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan
dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek.
Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh
guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.
Sedangkan menurut Hamzah
(2008) bahwa model pembelajaran langsung adalah program yang paling efektif
untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian dalam memahami suatu materi
dan konsep diri sendiri. Model pembelajaran langsung ini sangat ditentukan oleh
pendidik, artinya pendidik berperan penting dan dominan dalam proses
pembelajaran. Penyebutan ini mengacu pada gaya mengajar di mana pendidik
terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan
mengajarkannya kepada seluruh peserta didik dalam kelas. Sedangkan Joyce, Weil, Calhoun (1972) berpendapat suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai
konsep atau keterampilan baru terhadap siswa.
Model pengajaran
langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara selektif,
mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal
penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung
adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di
samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif
dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik,
sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.
Guru yang menggunakan
model pengajaran langsung tersebut bertanggung jawab dalam mengidentifikasi
tujuan pembelajaran, struktur materi, dan keterampilan dasar yang
akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan permodelan/demonstrasi,
memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan
yang telah dipelajari, dan memberikan umpan balik.
B. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran
adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks,
guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan
variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol
guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari
pembelajaran. Joyce and Weil berpendapat beberapa
keunggulan terpenting dari pembelajaran langsung adalah adanya Fokus akademik
merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama
pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan.
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih
tugas-tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan
sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik.
Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki
harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam model pembelajaran langsung terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang
memberikan keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:
a. Fokus akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang
diletakkan dalam penugasan dan penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini,
penggunaan perangkat non akademik seperti misalnya mainan dan teka-teki tidak
terlalu ditekankan atau bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli, fokus
yang kuat terhadap masalah akademik menciptakan keterlibatan siswa yang semakin
kuat dalam rangka menghasilkan dan memajukan prestasi mereka (Fisher, Berliner,
Filby, Marliave, Ghen, dan Dishaw, 1980; Madaus, Airasian, dan Kellaghan, 1980;
Rosenshine, 1970, 1971, 1985).
b. Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih
dan mengarahkan tugas pembelajaran, menegaskan peran inti selama memberi
instruksi, dan meminimalisir jumlah percakapan siswa yang tidak berorientasi
akademik.
c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan
siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta
concern dalam bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik
serta perilaku kondusif demi terciptanya kemajuan dalam pendidikan.
d. Sistem manajemen waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung,
yaitu memaksimalkan waktu belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru
yang tampak berhubungan langsung dengan waktu yang dimiliki siswa dan rating
kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang pada akhirnya juga berhubungan dengan
tingkat kemajuan prestasi siswa. Menurut Rosenshine (1970) siswa menghabiskan
waktu 50% sampai 70% waktu untuk mengerjakan tugas seorang diri. Artinya, siswa
dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam 50% sampai 70% dari jumlah waktu. Jika
hal ini dimaksimalkan, akan berdampak pada kemajuan prestasi siswa yang cukup
signifikan.
e. Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana
pembelajaran menjadi fokus utama dan tempat diman siswa terlibat dalam
tugas-tugas akademik dalam waktu tertentu dan mencapai rating kesuksesan yang
tinggi. Iklim sosial dalam lingkungan ini harus diciptakan secara positif dan
bebas dari pengaruh negatif. Dimana guru harus menghindari praktek-praktek
negatif, seperti mencela perilaku siswa.
Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru,
pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran
langsung. Adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung, sebagai
berikut:
a.
Kelebihan model
pembelajaran langsung :
·
Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan
isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
·
Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar
maupun kecil.
·
Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting
atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut
dapat diungkapkan.
·
Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan
informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
·
Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan
konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang
berprestasi rendah.
·
Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang
banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh
seluruh siswa.
·
Memungkinkan guru
untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui
presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme
siswa.
·
Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk
menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak
memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
·
Secara umum, ceramah adalah cara yang paling
memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres
bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki
pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan
dipermalukan.
·
Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun
model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan
bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis,
dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
·
Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan
”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan
perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan
perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
·
Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan
mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat
membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
·
Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan
pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk
contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
·
Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi)
dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat
di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka
lihat).
·
Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi
pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam
menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan
diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.
·
Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat
tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
·
Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan
refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan
memperbaikinya.
b.
Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
·
Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan
siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan,
mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam
hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
·
Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk
mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran
dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
·
Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk
terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial
dan interpersonal mereka.
·
Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini,
kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru
tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur,
siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka
akan terhambat.
·
Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat
struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi
karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap
kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
·
Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada
gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan
pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi
kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.
·
Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci,
atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa
kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
·
Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang
guru mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat
dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk
mendebat cara pandang ini.
·
Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan
siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan
mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
·
Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran
langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang
perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai
pembelajaran mereka sendiri.
·
Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak
komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai
pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.
·
Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan
pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga
dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat
penting. Sintaks Model tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti
ditunjukan table berikut:
Fase 1 :
Fase Orientasi
Pada fase
ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi pelajaran.
Kegiatan pada fase ini meliputi:
§
Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang
relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
§
Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran
§
Member penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang
akan dilakukan
§
Menginformasikan materi atau konsep yang akan
digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran
§
Menginformasikan kerangka pelajaran
§
Memotivasi siswa
Fase 2 :
Fase Presentasi/Demonstrasi
Pada fase
ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau
keterampilan. Kegiatan ini meliputi:
§
Penyajian materi dalam langkah-langkah
§
Pemberian contoh konsep
§
Pemodelan/peragaan keterampilan
§
Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang
dimengerti oleh siswa
Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
Dalam fase
ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan
latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang
benar dan mengoreksi yang salah
Fase 4 :
Fase Latihan Terbimbing
Pada fase
berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan keterampilan
serta menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi kehidupan
nyata.
Latihan
terbimbing ini baik juga digunakan guru unruk mengakses kemampuan siswa dalam
melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan
baik atau tidak, serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan
bimbingan jika perlu.
Fase 5 :
Fase Latihan Mandiri
Siswa
melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa dengan
baik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85% - 90% dalam fase
latihan terbimbing. Guru memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.
Sebagaimana halnya
setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model pengajaran langsung memerlukan
tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang jelas dari guru selama
berlangsungnya perencanaan, pada saat melaksanakan pembelajaran, dan waktu
menilai hasilnya. Ciri utama unik yang terlihat dalam melaksanakan suatu
pengajaran langsung adalan sebagai berikut.
a. Tugas-Tugas Perencanaan
Pengajaran langsung dapat diterapkan di
bidang studi apa pun, namun model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang
berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika,
musik, dan pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung juga cocok
untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dan mata pelajaran sejarah dan
sains.
1)
Merumuskan Tujuan, dapat digunakan Model
Mager dalam Kardi dan Nur (2000:18). Mager mengemukakan bahwa tujuan
pembelajaran khusus harus sangat spesifik. Tujuan yang ditulis dalam format
Mager dikenal sebagai tujuan perilaku dan terdiri dari tiga bagian: Perilaku
siswa, Situasi pengetesan dan Kriteria kinerja.
2)
Memilih Isi, kebanyakan guru pemula
meskipun telah beberapa tahun mengajar, tidak dapat diharapkan akan menguasai
sepenuhnya materi pelajaran yang diajarkan. Bagi mereka yang masih dalam proses
menguasai sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar
mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu Kardi dan Nur
2000:20).
3)
Melakukan Analisis Tugas, analisis tugas
ialah alat yang digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang
tinggi hakikat yang setepatnya dari suatu keterampilan atau butir pengetahuan
yang terstruktur dengan baik, yang akan diajarkan guru. Ide yang melatar
belakangi analisis tugas ialah, bahwa informasi dan keterampilan yang kompleks
tidak dapat dipelajari semua dalam kurun waktu tertentu.
4)
Merencanakan Waktu dan Ruang, pada suatu
pengajaran langsung, merencanakan dan mengelola waktu merupakan kegiatan yang
sangat penting. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh guru: (1) bakat dan kemampuan
siswa, (2) memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya dengan
perhatian yang optimal.
b. Langkah-langkah Pembelajaran
Model Pengajaran Langsung
Langkah-langkah pembelajaran model langsung
pada dasarnya mengikuti pola-pola pembelajaran secara umum. Menurut Slavin
(2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu
sebagai berikut.
·
Menginformasikan tujuan pembelajaran dan
orientasi pelajaran kepada siswa.
Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan
kinerja siswa yang diharapkan.
·
Me-review pengetahuan dan keterampilan
prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
·
Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase
ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,
mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
·
Melaksanakan bimbingan. Bimbingan
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat
pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
·
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau
kelompok.
·
Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan
balik. Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa,
memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang
keterampilan jika diperlukan.
·
Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap
ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan
pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Model pembelajaran
langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah strategi
belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung
merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai
konsep atau keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto,
2009) adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan
yang bertahap selangkah demi selangkah.
Adapun karakteristik
model pembelajaran langsung, yaitu:
a. Fokus akademik
b. Arahan dan kontrol guru
c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
d. Sistem manajemen waktu
e. Atmosfer akademik yang
cukup netral
Model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang
sangat penting, yaitu :
a.
Fase 1 : Fase Orientasi
b.
Fase 2 : Fase
Presentasi/Demonstrasi
c.
Fase 3 : Fase Latihan
Terstruktur
d.
Fase 4 : Fase Latihan
Terbimbing
e.
Fase 5 : Fase Latihan
Mandiri
B. Saran
Diharapkan para guru atau calon guru dapat menerapkan model
pembelajaran langsung dalam dunia pendidikan pada saat proses pembelajaran agar
terciptanya suatu pembelajaran yang bermakna. Selain itu, guru juga diharapkan
membimbing siswa menuju keberhasilan dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
terima kasik kak atas informasinya
BalasHapussangat berguna informasinya, izin copy mba nah ^_^
BalasHapus