ALIRAN REALISME DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN
Realisme berpandangan bahwa objek-objek
indera adalah riil dan berada sendiri tanpa bersandar kepada pengetahuan lain
atau kesadaran akal. Dalam perspektif epistemologi maka aliran realisme hendak
menyatakan bahwa pemahaman subjek ditentukan atau dipengaruhi oleh objek.
Realisme cenderung untuk menganggap akal sebagai salah satu dari beberapa benda
yang keseluruhannya dinamakan alam dan juga penekanan bahwa dunia luar berdiri
sendiri dan tidak tergantung pada subjek. Dalam kaitan dengan nilai, pandangan
Realisme menyatakan bahwa nilai bersifat absolut, abadi namun tetap mengikuti
hukum alam yang berlaku. pendidikan sebenarnya dimaksudkan sebagai kajian atau
pembelajaran disiplin-disiplin keilmuan yang melaluinya.
Kata Kunci : realisme, subjek objek, nilai
PENDAHULUAN
Teori ini mempunyai
pandangan realistis terhadap alam. Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran
yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta). Hal ini tidak
ubahnya seperti gambaran yang terdapat dalam foto. Dengan demikian, realisme
berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan
kenyataan. Realisme adalah aliran yang menyatakan bahwa objek-objek pengetahuan
yang diketahui adalah nyata dalam dirinya sendiri. (Ihsan, Fuad, 2010:90).
Realisme adalah reaksi
terhadap keabstrakan dan ”kedunia-lainan” dari filsafat idealisme. Titik tolak
utama realisme adalah bahwa objek-objek dari indera muncul dalam bentuk apa
adanya (Knight, 2007:81). Aliran Realisme dalam filsafat bersanding dekat
dengan aliran Idealisme meski dalam posisi yang dikotomik. Dalam pengertian
filsafat, realisme berarti anggapan bahwa objek indera kita adalah real ;
benda-benda ada, adanya itu terlepas dari kenyataan bahwa benda itu kita
ketahui, atau kita persepsikan atau ada hubungannnya dengan pikiran kita.
Dalam filsafat
pendidikan Realisme mendefinisikan dirinya sebagai aliran filsafat pendidikan
dengan basis dasar epistemologi bahwa dunia luar berdiri tanpa tergantung
keberadaan kita, realitas dapat diketahui melalui pikiran manusia.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Menurut Power (1982), implikasi filsafat pendidikan realisme adalah sebagai
berikut: Tujuan pendidikan realisme: Pendidikan merupakan suatu proses untuk
meningkatkan diri guna mencapai yang sesuatu yang abadi, dan juga penyesuaian
hidup dan tanggung jawab sosial.
Bagi para Realis, dunia
sosial ada secara independen dari apresiasi manusia terhadapnya. Individu
dipandang sebagai seseorang yang dilahirkan dan hidup dalam dunia sosial yang
memiliki realitas sendiri. Ini bukanlah sesuatu yang diciptakan oleh individu
di luar sana. Secara ontologis, hal itu ada sebelum keberadaan dan kesadaran
dari setiap manusia tunggal. Bagi realis, dunia sosial memiliki eksistensi yang
sama keras dan konkritnya seperti alam.
Aliran realisme
menyatakan bahwa pengetahuan seseorang diperoleh lewat sensasi dan abstraksi.
Sensasi dalam hal ini adalah digunakannya. Panca indera manusia untuk menemukan
pengetahuan bagi dirinya. Melalui panca inderanya maka manusia dapat menangkap
berbagai macam objek riil di luar dirinya dan kemudian dilanjutkan dengan
proses abstraksi, yaitu proses pengambilan kesan-kesan umum sehingga kesan ini
kemudian disimpan dalam kesadaran seseorang. Pengetahuan menurut para realis berawal
dari objek-objek fisik yang kemudian dipikirkan secara logis ataupun dimaknai
secara etis. Objek-objek fisik pengetahuan sendiri bersifat independen dari
tindakan mengetahui. Objek tidak akan mengalami perubahan apapun perbedaan
pengetahuan manusia tentangnya. Sehingga objek tidak akan pernah terpengaruh
oleh interpretasi yang dapat benar ataupun mengelabui. Meja kayu tetapakan
berupa kayu apapun konsepsi manusia tentangnya. Konsep atau pengetahuan yang
dibangun dan dibentuk oleh proses mental pada dasarnya hanyalah alat untuk
mengetahui objek,dan ia bukanlah representasi yang sesungguhnya dari objek itu
sendiri. Aspek aksiologis banyak berkaitan dengan bidang nilai.
Pertanyaan-pertanyaan dasarnya adalah apakah nilai itu bersifat absolut ataukah
justru bersifat relatif? Masalah nilai menjadi sangat penting dalam konteks
filsafat pendidikan. Dalam pendidikan tidak hanya berbicara mengenai proses
transfer pengetahuan, melainkan juga menyangkut penanaman nilai.
Dalam kaitan dengan nilai, pandangan Realisme menyatakan bahwa nilai bersifat
absolut, abadi namun tetap mengikuti hukum alam yang berlaku. Melalui konsep
nilainya tersebut kelompok realis juga menyatakan bahwa mata pelajaran yang
dilaksanakn disekolah pada intinya adalah untuk menerangkan realitas objektif
dunia, sehingga studi-studi disekolah lebih banyak didasarkan pada
kajian-kajian ilmu kealaman atau sains. Hal ini banyak dimaklumi mengingat
bahwa melalui sains lah realitas itu tergelar secara objektif dan menantang
manusia untuk memahaminya. Menurut realisme, sumber semua pengetahuan manusia
terletak pada keteraturan lingkungan hidupnya. Realisme memandang bahwa baik
dan buruknya keadaan manusia tergantung pada keturunan dan lingkungannya.
Perbuatan seseorang adalah hasil perpaduan antara pembawa-pembawa fisiologis
dan pengaruh-pengaruh lingkungannya.
Manfaat mempelajarinya
melalui pembelajaran tematik diharapkan adanya perubahan perilaku peserta didik
menuju kedewasaan, baik fisik, maupun mental/intelektual, moral maupun sosial.
PENUTUP
Realisme adalah reaksi
terhadap keabstrakan dan ”kedunia-lainan” dari filsafat idealisme. Titik tolak
utama realisme adalah bahwa objek-objek dari indera muncul dalam bentuk apa
adanya (Knight, 2007:81). Aliran filsafat realisme memperlihatkan
bahwa suatu yang riil atau sesuatu yang benar adalah sesuatu yang merupakan
gambaran nyata atau salinan sebenarnya dari dunia realitas.
Implikasinya Realisme dalam pendidikan adalah kebutuhan dasar dan hak
yang mendasar bagi manusia dan kewajiban penting bagi semua masyarakat untuk
memastikan bahwa semua anak-anak dilahirkan dengan pendidikan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Knight, Goerge R. 2007. Filsafat
Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media.
Bakhtiar, Amsal. 2004. Filsafat
Ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo
Harapan.
Ihsan, Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta.
PGSD 3/D21
Hp : 081310097258
Tidak ada komentar:
Posting Komentar